Ini pengalaman saya ketika menaiki bus Zhongtong milik
operator PT. Transportasi Jakarta maupun DAMRI
Zhongtong merupakan armada yang berasal dari tiongkok dan
hingga saat ini masih aktif melayani para penumpang Transjakarta, tidak seperti
sepupu-nya (Kecuali Yutong) yang sudah di So atau Stop Operasi.
Bus ini biasa melayani koridor 1, 8, dan 9. Sebelum saat ini
saya, masih sering menemukan bus ini dengan rute 7C yang sekarang berubah
menjadi 5C (PGC-HARMONI), koridor 10 (PGC-Tj. Priok), dan D11 yang sekarang
berubah dari 7C (Cibubur-UKI) menjadi (Cibubur-BKN).
First Impression saya dengan bus ini adalah body nya yang
aerodinamis dan terlihat seperti kereta peluru atau bullet train dan rangka
yang ringan, saya pernah datang untuk berdiskusi di pool DAMRI pesing Koridor 1
& 8 yang diadakan pecinta DAMRI yang membahas tentang bus ini, dan menurut
direktur DAMRI transbusway memang bus ini lebih irit 30% dibanding armada
transbusway DAMRI koridor 5.
Untuk spesifikasi bisa dilihat di sini
Lalu untuk pendinginan kabin atau air conditioner, saya rasa
bus ini yang paling dingin diantara bus Transjakarta lainnya dan kadang
dinginnya ngga masuk akal, sering saya menaiki bus ini dengan suhu 16 derajat C
dan terkadang dengan suhu yang sama ditambah dengan hujan, brrr… makin
kedinginan. AC yang digunakan bus ini adalah SONGZ yang berasal dari Tiongkok
Untuk kekedapan kabin, saya rasa bus ini memang seperti bus bocor yang suara raungan mesinnya seperti masuk semua kedalam kabin penumpang, ntah bagaimana peredamannya. Tetapi suara dari luar seperti kendaraan bermotor, tidak terdengar masuk, mungkin karena tertutup suara mesin kali yahh.
Kebisingan mesin jika didengar dari luar saya rasa sama
dengan kondisi pada saat baru, tidak seperti armada Scania K320IA yang hanya
baru 2 tahun berjalan raungan mesinnya sudah sangat berisik, dan pernah
mendengar suara raungan mesin Scania K320IA dari jarak 50 meter dari halte yang
sangat keras.
Untuk interior sendiri saya rasa standar, oh ya hand grip
yang asli dari zhongtong itu kecil, jadi jangan heran kalua yang tangannya
besar tidak muat yaa. Tapi sedikit koreksi dibagian interior, yaitu pada
bangkunya yang hanya plastik, bikin pegel kalau duduk.
Selama saya menaiki armada ini, tidak pernah ada masalah
seperti berasap atau terbakar. Yang saya tau, berasap itu timbul karena ada
selang oli yang pecah karena banyak sebab (Bukan karena bahannya jelek) mungkin
dari tenaga yang dikeluarkan terlalu besar sehingga memacu oli untuk
mendinginkan mesin lebih cepat dan sirkulasi berlebihan sehingga selang tidak
kuat menahan.
Banyak orang bilang bus ini jelek karena buatan Tiongkok,
tapi tidak semua benar. Karena darimanapun bus itu berasal jika tidak dirawat
dengan baik yaa akan cepat rusak juga, bukti? Bus Zhongtong yang dimiliki Perum
DAMRI sudah memasuki tahun ke 5 dan jarang sekali trouble atau bermasalah.
Kenapa? Sesuai apa yang saya dengar pada saat diskusi itu, DAMRI memberikan
maintenance yang prima terhadap armada yang satu ini, apabila tidak bisa
diatasi oleh mekanik DAMRI maka teknisinya langsung akan diboyong dari tiongkok
untuk bus ini.
Comments
Post a Comment